The truth is that love stories will love on.


Matahari terasa sangat terik, panas sekan masuk hingga ke kulit. Kulihat sorang pria di perapatan sambil memegang gitar kecil, keringat bercucuran dari wajahnya, tapi ia yerus berjalan dan sesekali bernyanyi disamping kaca mobil. Kulihat ia menampung beberapa koin dari salah satu mobil, ALHAMDULILLAH katanya. Kemudian ia pun melanjutkan pekerjannya, benyanyi untuk meminta.

Jalanan terasa semakin panas, akupun merasa gerah, terus kuperhatikan pria tadi, ia tak henti-hentinya bernyanyi dan bekerja. Sesaat setelah ia bernyanyi, kutatap sang pria memegang perutnya, akupun mengerti, ia pasti merasa lapar, tapi kenapa seakan ia menahannya. Aku berpikir dalam hati, banyak yang mobil yang memberinya, tapi kenapa?. Te. Aku pun terrus ku ikuti pandanganku pada pria bergitar kecil, kulihat ia perlahan melangkahkan kakinya ke sebuah pohon. Namun tiba-tiba kulihat tubuhnya jatuh di bawah pohon itu. Aku pun berlari menuj ke tempatnya, kangkat tubuhnya dan kupuku-pukul pipinya dengan pelan agar ia sadar. Perlahan-lahan ia membuka matanya, dab seakan terkejut melihat tatapanku,”siapa kamu”?tanyanya. aku hanya orang biasa yang bersimpati apda bapak,kataku. Mana gitar keciku?katanya lagi. Ini pak, bapak kelihatannyalapar, kenapa tidak makan?,tanya ku. “uang ini belum ckup..”katanya dengan wajah sedih. Aku berpikir kenapa uang itu belum cukup, padahal nasi bungkus cuma lima [...]

ribu. “ini belum cukup untuk membel kue ulang tahun anakku”,kata sang pria sesaat setelah terdiam. Aku pun termenung, kasih orang tua emang sepanjang masa, kataku dalam hati. “Ini pak”,kataku sambil mengelurkan uang sekedaruntuk mengobati sedihnya. Untuk apa ini?,tanya nya. “mungkin ini cukp untuk membeli kue ulang tahun anak bapak”,kataku sambil memegang pundaknya. Senyu begitu indah terlukiskan di wajah sang pria,”terima kasih nak”katanya.

Saat angin bertiup sepoi seakan ikut bahagia. Kam pergi ke tokok kue, di toko itu sang pria memlih kue berwarna pink dan diatasnya terletak lilin merah bertuliskan 17. Setelah selesai dari toko kue kami pun berangkat menuju rumah anak yang sangat disayangnya itu, di dalalm mobil sang pria tersenyum begitu bahagia, berkali-kali i berkata”ayahmu datang anakku”. Namun ketika tiba di rumah sang anak, aku terkejut
Melihat rumah yang mewah dikelilingi pagar yang tinggi, tapi aku tak bertanya pada pria bergitar kecil yang selalu tersenyum itu. Sang pria llu turun dari mobil dan berjalan menuju pintu ruah yang megah itu. Peralahan ia menekan bel dan menoleh ke arah ku sambil tersenyum. Begitu bahagianya sang pria ini. Setelah menunggu beberapa saat, seorang wanita yang agak kurus dan kelihatan tua membuka pintu dan berkata. “mau cari siapa?”, dengan raut muka yang sombong. “Saya mencari ratna”,kata sang pria sambil tersenyum. Si wanita tadi lalu masuk dan menutup intu tanpa basa-basi, begitu kasarnya orang itu, tapi aku tak mengerti san pria tetap tersenyum dan berkata padaku,”ayo kita bakar lilinnya, anakku akan senang melihatnya”. Berdebar jantungku saat menunggu anak pria ini keluar. “trek..trek..”begitu suara pintu saat terbuka, kulihat gadis cantik dihadapanku, akupun semakin tak mengerti mengapa sang pria bernyanyi untuk meminta?.”Siapa kamu?”tanya sang gadis kepada pria yng memegng kue ulang tahun dan gitar kecil itu. Kamu ratna kan?ini aku ayahmu”.”Namaku buka ratna, aku ririn”, teria sang gadis. “Tidak mungkin kamu lupa pada ku, ini gitar yang selalu kita mainkan saat kamu kecil”. “Ah jangan ngarang kamu!!!satpam usir gembel ini”.”Tapi nak.”.”Ah!!!”,teriak sang gadis sambil melempar kue ulang tahun yang dengan susah payhdibeli oleh sang pria. San pria pun duduk dilantai sambil menangis dan melihat kue yang dibawanya sudah berserakn, gitarnya puntergeletak di lantai.”Pergi!!pergi!!pergi kau gembel!!!”. Darahku seakan membeku, mataku seakan tak kuasa menahan tangis, ketika kudengar perlahan sang pria berkata”selamat ulang tahun anakku”, saat ia diseret oleh satpam”tunggu!!gitar kecilku!,teriak sang pria melihat gitarnya tergeletak di depan pintu rumah sang anak, tapi tiba-tiba sang anak menginjak gitar yang bertubuh mungil itu berkali-kali, kulihat gitar itu telah hancur berkeping-keping. Sang pria lalu mengejar gitar kecilnya sambil menangis, dipeluknya gitar itu, kulihat foto-foto anak kecil di dalam gitar yang telah hancur itu. Sang nak yang tak berperasaan lalumasuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Begitu kejamnya anak yang berparas cantik itu, kataku dalam hati. Aku lalu memopong sang pria berjalan ke mobil, kulihat di tanganny masih memegang bngkai gitar kecil yang tlah hancur.

Setelah di dalam mobil, sang pria lalu berkata sambil menangis,”dia adalah ratna, ratna anakku, dulu saat setahun setelah ibunya meninggal, satu keluarga kaya datang ke rumahku bermaksud ingin mengadopsi ratna, saa itu umurnya masih 6 tahun, karena alasan masa depannya, akupun merelakannya. Saat hendak di bawa oleh keluarga itu, ratna berpesan padaku, tolong jaga gitar kecilnya. Tapi sekarang mengapa ia yang menghancurkan gitar kecil ini?”,kata sang pria sambil berlinangan air mata. Aku hanya terdiam, dan terdiam, semakin sedih aku saat mendengar kata sang pria"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT LAMAHOLOT

END OF THE SPEAR