JAUH DARI ORANG TUA
di posting kali ini gue mau cerita tentang pengalaman yang saat ini pun masih gue alamin, yaitu MERANTAU.
saat ini gue tinggal sendiri di Daerah Istimewa Yogyakarta buat menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita gue. keputusan merantau dan menetap di Jogja ini adalah pilihan gue. awalnya nyokap dan bokap sempet ngelarang, bahkan sodara dan teman-teman gue juga ragu apakah gue bisa hidup sendirian dan jauh dari orang tua.
aslinya, gue ini anak yang manja banget. semua serba di layanin. beres-beres kamar pun kalau nyokap belum ngomel, pasti gak akan gue kerjain (kecuali kalau gue tiba-tiba terserang virus rajin). tapi, saat itu gue ngeyakinin orang tua gue dan saudara serta teman-teman gue, kalo gue ini udah gede, pasti bisa lah hidup sendiri. walaupun dalam hati juga masih suka bertanya-tanya, apakah gue mampu?.
seiring berjalannya waktu, akhirnya tekad gue benar-benar bulat untuk merantau ke jogja. sesudah lebaran, gue dan keluarga pergi ke jogja, kebetulan gue udah punya kostan, jadi, sampai jogja langsung bisa nempatin, tanpa harus cari-cari kostan dulu.
3 hari di jogja, gue masih nginep di hotel sama keluarga, masih sempet diajak jalan-jalan keliling jogja, dan beli perlengkapan buat di kostan baru.
tanggal 7 september 2011, nyokap, bokap dan ade gue balik ke Kebumen (rumah mbah), tinggal lah di jogja hanya gue sendiri. saat itu masih belum menemukan kegalauan dan kesepian yang berarti karna masih ada Mba Ika.
tanggal 9 September 2011, gue memulai rutinitas awal gue di jogja. menjalankan kegiatan seharu-hari untuk menuntut ilmu. pertama kali gue di jogja, pergi ke singgahsana ilmu, masih naik Bus jelek yang warna kuning bernomerkan ‘JALUR 2′. berangkat dari kostan, naik bus, dan sampai di tempat tujuan dengan selamat.
tragedi pun datang ketika gue hendak pulang kembali ke kostan. gue gak tau harus naik apa, dari mana, kemana, ditambah gue yang BUTA ARAH. parah kan.. disana gue masih sendiri, belum punya temen, sampai akhirnya gue putusin buat nanya ke penjaga dan petugas di kantor. sialnya, mereka juga gak pernah naik Bus jelek itu. rata-rata naik motor atau naik Trans Jogja. sedangkan di deket-deket kost gue gak ada selter Trans Jogja. untungnya.. ada mas-mas pengajar yang berbaik hati menawarkan dirinya mengantar gue sampai kostan.
di lain kesempatan, tepatnya di kost.
tadi gue sempet cerita kalo gue gak bisa ngapa-ngapain. apa-apa dilayanin. jadilah saat kost pertama gue ini, asli kebingungan tujuh keliling. gue itu paling males namanya harus keluar rumah. lebih suka ngedekep di dalem kamar. sedangkan kalau kost, kita harus cari makan di luar, dengan tanpa adanya kendaraan, gue jalan kaki menyusuri setiap jalan yang banyak menjajakan makanan. selayaknya anak ilang yang berjalan sendirian di tengah keramaian. nyokap gue kasih solusi, gue di beliin mie instan dan gelas pemanas buat masak mie dan di beliin ricecooker kecil juga. hari pertama gue nyoba masak mie tanpa kompor. selama proses pemasakan tidak menemukan halangan yang berarti. baru lah pada saat proses penyajian (waktu itu gue masak mie goreng), gue mau buang seduhan mienya. dengan tampang selayaknya anak kecil yang lagi main masak-masakan, gue ke kamar mandi, gue tutp gelasnya (ada lubang kecil di tutup gelas, yang gue kira itu berfungsi membuang air ketika masak mie), dan gue tuang, tanpa gue pegang tutupnya (karna panas), seketika itu, mie yang dengan susah payah dan penuh pengorbanan gue masak, tiba-tiba tumpah seluruhnya ke lantai kamar mandi. dengan wajah beloonnya, gue bilang “Yahhh… tumpah” sambil jongkok di pinggiran pintu kamar mandi sambil ngeliatin mie yang tumpah itu selayaknya anak kecil yang sedih melihat es creamnya jatuh ke tanah.
saat itu gue mikir. kemanjaan gue ini udah di tingkat paling atas mungkin ya, bahkan mungkin sudah mencapai stadium akhir. segitu bodohnya sampai masak mie pun harus tumpah semuanya, tanpa ada yang tersisa ke lantai kamar mandi. sejak saat itu gue baru sadar kalau melatih kemandirian itu penting. dan gue salah karna dari dulu selalu tergantung sama orang.
dan ketika gue lagi nulis cerita ini, gue baru selelsai buat Pop Mie goreng dan Energen (lagi males cari makan di luar). dan sepertinya kemandirian gue ini masih sangat-sangat kurang sekali. entah apa yang gue pikirkan saat tadi nyeduh energen. bayangkan ! satu saset energen, gue seduh di satu Mug ukuran sedang, dengan air yang teramat banyak. entah apa yang saat itu gue fikirkan. saat mie sudah habis gue makan, dan gue bergegas mengambil Mug yang berisi energen itu, loe tau apa yang gue temuin? energen vanila yang gue seduh itu berwarna putih, tanpa ada sereal yang biasanya suka mengambang di permukaan gelas. dan saat gue meminumnya pun rasanya sama sekali tidak seenak energen buatan nenek gue. sumpah.. berasa jadi anak kecil yang baru belajar melakukan sesuatu.. dan untung saja saat menyeduh pop mie goreng itu gue gak melakukan kesalahan yang sama seperti adegan ‘mie tumpah’ sebulan yang lalu. awalnya semua bumbu yang ada di pop mie itu mau gue tuang sebelum air panasnya gue taruh. untungnya otak gue cepat tersadarkan dan tidak melakukan hal bodoh itu untuk yang kesekian kalinya. entah apa yang terjadi kalau tadi, akhirnya gue nuang bumbu-bumbu dan lalu menyiramkan air panas, mungkin jadi pop mie rebus rasa mie goreng, atau ntah apa namanya..
Itu dulu cerita kebodohan gue saat jauh dari orang tua. sebenarnya masih banyak cerita memalukan lain yang pernah gue lakuin selama gue merantau di jogja ini. lain kali gue posting lagi ya.. soalnya mau siap-siap nih ada temen yang mau main ke kostan. ntah mereka jadi atau tidak.. hampir jamuran gue nunggu. ckck..
pesen gue kali ini : lakukan semua hal yang bisa kamu lakukan sendiri, hilangkan rasa malas dan jauhkan diri kalian dari ketergantungan sama orang lain, terutama orang tua, karena suatu hari nanti kalian pasti menemukan saat dimana orang tua atau orang lain jauh dari kalian dan kalian harus melakukan segala sesuatunya sendiri.
semoga kejadian memalukan dan bodoh seperti gue ini gak kalian alami juga. sumapah, gak enak. hidup berasa sendiri dan serasa menjadi orang palin merana di muka bumi.. :’(
Komentar
Posting Komentar