Macam-Macam Gelar

Macam-macam Gelar, yaitu : 
Gelar Akademik
Gelar Profesi
Gelar Vokasi
Gelar Macem-macem

1. Gelar Akademik
Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepadalulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.
Gelar akademik kadangkala disebut dengan istilahnya dalam bahasa Belanda yaitu titel (dari bahasa Latin titulus).
Gelar akademik terdiri dari
sarjana (bachelor)
magister (master), dan
doktor (doctor)

a. Sarjana (S1)
Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lainDoktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.).
Setelah tahun 1993, penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Sarjana Ekonomi (S.E.)
Sarjana Hukum (S.H.)
Sarjana Teknik (S.T.)
Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP)
Sarjana Agama (S.Ag.)
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Sarjana Komputer (S.Kom.)
Sarjana Psikologi (S.Psi)
Sarjana Sosial (S.Sos) – Bidang Study Ilmu Administrasi Niaga atau Negara
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.), dan
Sarjana Teologi Kristen (S.Th.)

Nah, Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkanhuruf S diikuti inisial bidang studi.
Strata pendidikan Sarjana ini disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1.
Studi Sarjana terdiri dari 144 SKS (satuan kredit semester) dan secaranormatif ditempuh selama 4 tahun.
b. Magister (S2)
Macam-macam Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain :

Magister Manajemen (M.M.)
Magister Sains (M.Si.)
Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI.)
Magister Pendidikan (M.Pd.)
Magister Teknik (M.T.)
Magister Hukum (M.H.)
Magister Humaniora (M.Hum.)
Magister Teknologi Informasi (M.T.I.)
Magister Teknik (M.T.)
Magister Akuntansi (M.Ak.)
Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.), dan
Magister Kenotariatan (M.Kn.)

Gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkanhuruf M diikuti inisial bidang studi.
Strata pendidikan Magister ini disebut sebagai Strata-2 atau biasa disingkatS2.
c. Doktor (S3)
Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr.
Strata pendidikan Doktor ini disebut sebagai Strata 3 atau biasa disingkat S3.
Kita coba menyenggol Gelar akademik di Hindia-Belanda dan Belanda, yaitu :

Doctorandus (Drs.)
Ingenieur (Ir.)
Meester in de Rechten (Mr.)

Lalu, kita senggol juga, Gelar akademik di negara-negara yang menganut sistem Anglo-Saxon :
Seperti :
Bachelor :

Bachelor of Arts (B.A.)
Bachelor of Science (B.Sc.)
Bachelor in Computer Science
Bachelor of Law (L.L.B.)

Master :

Master of Arts (M.A.)
Master of Science (M.Sc.)
Master of Engineering (M.Eng.)
Master of Engineering Science (M.Eng.Sc.)
Master of Busines Administration (M.B.A.)
Master of Theology (M.Th.)
Theologiae Magister (Th.M.)
Master of Laws (L.L.M.)

Doctor :

Master of Philosophy (M.Phil.) (pra-S3)
Doctor of Philosophy (Ph.D.)
Doctor of Theology (Th.D.)
Doctor of Education (Ed.D.)

Dan berikut adalah Gelar akademik di Jerman :

Diplom-Ingenieur (Dipl.-Ing.)
Magister
Doktor + Bidang Studi: Dr. rer. nat., Dr. phil., Dr. iur., Dr. rer. oec., Dr. rer. pol., Dr. med., Dr.-Ing.

2. Gelar Profesi
Gelar profesi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi pada bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.
Di Indonesia, gelar profesi diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar profesi yang terkait sebagai dan ditulis di belakang nama yang berhak.
Berikut ini, adalah Gelar profesi yang ada di Indonesia antara lain:

Dokter (dr.)
Dokter gigi (drg.)
Dokter spesialis (Sp.)
Akuntan (Ak.)
Apoteker (Apt.)
Psikolog (Psi.)

Contoh Penulisan Gelar profesi :

Bagus Budiono, Apt.
Bagus Budiono, dr.
Bagus Budiono, drg.


3. Gelar Vokasi
Gelar vokasi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan vokasi bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi.
Nah, lho, Apa sih Pendidikan vokasi ?
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1,diploma 2, diploma 3, dan diploma 4, maksimal setara dengan program pendidikan sarjana.
Lulusan pendidikan vokasi, tentunya akan mendapatkan gelar vokasi.
Gelar vokasi di Indonesia :
Di Indonesia, gelar vokasi diatur oleh senat perguruan tinggi dan ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatannya.
Gelar vokasi yang ada di Indonesia antara lain:

Ahli Pratama (A.P.)
Ahli Muda (A.Ma.)
Ahli Madya (A.Md.)
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Sarjana Sains Terapan (S.S.T.)

4. Gelar Macem-macem (Gelar Campuran – di campur dan di aduk)
Misalnya :

Gelar Pemimpin Agama dan Spiritual
Gelar Jabatan Kepala Negara
Gelar Jabatan Pemerintahan
Gelar Sebutan Kebangsawanan
Gelar Kebangsawanan Jawa
Gelar Paku Alaman
Gelar Mangkunagaran
Gelar Kerajaan Kubu
Dan masih banyak gelar-gelar lainnya seiring perkembangan peradaban peri-kehidupan manusia, seperti gelar-gelar yang muncul dari Dunia Persilatan. Tetapi memang gelar-gelar tsb hanya bersifat lebih ke komunitas saja (mungkin karena ruang lingkup nya masih kecil)

OK. Saya coba urai satu-satu, dari mulai Gelar pemimpin agama dan spiritualsampai Gelar Kerajaan Kubu.
a. Gelar Pemimpin Agama dan Spiritual
Diantara yang termasuk Gelar pemimpin agama dan spiritual, adalah :

Ayatullah
Ajengan
Bhiksu
Diakon
Diakones
Imam (Islam)
Imam
Kardinal
Kiai
Mufti
Mullah
Pastor
Paus
Penatua
Pendeta
Rabi
Sunan
Syekh
Tengku
Uskup
Uskup Agung
Dlsb. (dan lain-lain)

b. Gelar Jabatan Kepala Negara
Untuk – Gelar Jabatan Kepala Negara, mari kita bagi 3 item, yaitu :

Ada Kepala Negara yang diangkat secara - Dipilih
Ada Kepala Negara yang diangkat secara - Ditunjuk, dan
Ada Kepala Negara yang diangkat secara -Diwariskan.

1. Kepala Negara yang diangkat secara - Dipilih, diantaranya :

Kanselir
Perdana Menteri
Presiden

2. Kepala Negara yang diangkat secara - Ditunjuk, diantaranya :

Gubernur-Jendral

3. Kepala Negara yang diangkat secara - Diwariskan, diantaranya :

Kaisar
Khalifah
Raja
Shogun
Sultan
Tsar

Tambahan :
Gelar jabatan pemerintahan di Indonesia :

Menteri
Gubernur
Bupati
Wali Kota
Lurah
Camat
Kades (Kepala Desa) – sebenarnya udah saja sampe camat yahhh…
Kadus (Kepala Dusun)
Pak RW
Pak RT.

c. Gelar Sebutan Kebangsawanan
- Di Indonesia, diantaranya :

Aji (pria, wanita – Kutai, Pasir)
Anak Agung (pria, wanita – Bali)
Andi (pria, wanita – Bugis)
Aru, Arung (pria, wanita – Bone)
Awang (pria – Kalimantan)
Bagindo (pria – Minangkabau)
Baiq (wanita – Sasak)
Cut (wanita – Aceh)
Cokorda (pria – Bali)
Datuk (pria – Melayu, Minangkabau)
Daeng (pria – Makasar)
Dayang (wanita – Kalimantan)
Desak (wanita – Bali)
Dewa (pria – Bali)
Encik (pria/wanita – Melayu)
Gusti (pria – Jawa, Sunda, Bali, Banjar)
Ingkang Sinuhun (pria – Jawa)
Karaeng (pria – Makasar)
Kiagus (pria – Palembang)
Kiemas / Kemas / Kimas (pria – Palembang)
Kolano (pria – Maluku)
La Ode (pria – Buton)
Lalu (pria – Sasak)
Masagus (pria – Palembang)
Masayu (wanita – Palembang)
Meurah/Marah (pria – Aceh, Gayo, Melayu)
Nyimas (wanita – Palembang)
Raden (pria – Jawa, Sunda, Palembang)
Rakean (pria – Sunda)
Panembahan (pria – Jawa, Sunda, Palembang, Banjar)
Pangeran (pria – Jawa, Melayu)
Pocut (wanita – Aceh)
Puti (wanita – Minangkabau)
Ratu (wanita – Banten)
Sangaji (pria – Maluku Utara)
Siti (wanita – Minangkabau)
Sri (pria – Jawa, Sunda, Bali)
Sutan (pria – Minangkabau)
Tengku (pria, wanita – Riau)
Teuku (pria – Aceh)
Tuanku (pria – Aceh, Melayu, Minangkabau)
Tubagus (pria – Banten)
Wa Ode (wanita – Buton)
Yang Mulia (pria – Melayu)
Dlsb.

- Di Luar Negeri, diantaranya :

Samurai
Yang Dipertuan Agung
Dlsb.

d. Gelar Sosial
Diantaranya :

Bapak
Encik
Guru
Ibu
Nona
Nyai
Tuan
Dlsb.

e. Gelar Kebangsawanan Jawa
Gelar kebangsawanan di Indonesia pada umumnya diberikan kepadamasyarakat keraton dan orang-orang di luar keraton yang dianggap berjasa kepada keraton.
Seorang raja di kerajaan Mataram biasanya memiliki beberapa orang istri / selir (garwa ampeyan) dan seorang permaisuri / ratu (garwa padmi).
Dari beberapa istrinya inilah raja tersebut memperoleh banyak anak lelaki dan perempuan dimana salah satu anak lelakinya akan meneruskan tahtanya dan diberi gelar putra mahkota.
Sistem pergantian kekuasaan yang diterapkan biasanya adalah primogenitur lelaki (bahasa Inggris: male primogeniture) dimana anak lelaki tertua daripermaisuri berada di urutan teratas disusul kemudian oleh anak lelaki permaisuri lainnya dan setelah itu anak lelaki para selir.
f. Gelar Kasunanan
Berikut ini adalah Gelar yang dipakai di Kasunanan Surakarta:
Penguasa Kasunanan:

Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Prabu Sri Paku Buwana Senapati ing Alaga Ngabdulrahman Sayidin Panatagama Kaping (SISKS)
Permaisuri Susuhunan Pakubuwana: Gusti Kanjeng Ratu (GKR), dengan urutan:
- Ratu Kilen (Ratu Barat)
- Ratu Wetan (Ratu Timur)

Selir Susuhunan Pakubuwana:
Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy), dengan urutan:

Bandara Raden Ayu
Raden Ayu
Raden
Mas Ayu
Mas Ajeng
Mbok Ajeng

Pewaris tahta Kasunanan (putra mahkota): Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram.

Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika masih muda: Raden Mas Gusti (RMG)
Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika sudah dewasa: Kanjeng Gusti Pangeran (KGP), dengan urutan:
- Mangku Bumi
- Bumi Nata
- Purbaya
- Puger
Anak lelaki dari selir ketika masih muda: Bendara Raden Mas (BRM)
Anak lelaki dari selir ketika sudah dewasa: Bendara Kanjeng Pangeran (BKP)
Cucu lelaki dari garis pria: Bendara Raden Mas (BRM)
Cicit lelaki dan keturunan lelaki lain dari garis pria: Raden Mas (RM)
Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Raden Ajeng (GRA)
Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Raden Ayu (GRAy)
Anak perempuan tertua dari permaisuri ketika sudah dewasa: Gusti Kanjeng Ratu (GKR), dengan urutan:
- Sekar-Kedhaton.
- Pembayun.
- Maduratna.
- Bendara.
- Angger.
- Timur.
Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
Anak perempuan tertua dari selir ketika sudah dewasa: Ratu Alit
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)

g. Gelar Kesultanan
Berikut adalah – Gelar yang dipakai di Kesultanan Yogyakarta :

Penguasa Kesultanan: Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana Senapati ing Alaga Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping … (yang berarti pemimpin yang menguasai dunia, komandan besar, pelayan Tuhan, Tuan semua orang yang percaya)
Permaisuri Sultan Hamengkubuwana: Gusti Kanjeng Ratu (GKR)
Selir Sultan Hamengkubuwana: Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy)
Pewaris tahta Kesultanan (putra mahkota): Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram
Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika masih muda: Gusti Raden Mas (GRM)
Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika sudah dewasa: Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH)
Anak lelaki dari selir ketika masih muda: Bendara Raden Mas (BRM)
Anak lelaki dari selir ketika sudah dewasa: Bendara Pangeran Harya (BPH)
Cucu lelaki dan keturunan lelaki lain dari garis pria: Raden Mas (RM)
Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Raden Ajeng (GRA)
Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Raden Ayu (GRAy)
Anak perempuan tertua dari permaisuri ketika sudah dewasa: Gusti Kanjeng Ratu (GKR)
Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)

h. Gelar Paku Alaman
Nah, kalo yang berikut ini adalah Gelar biasa dipakai di Kadipaten Paku Alaman di Yogyakarta

Penguasa Paku Alaman: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Harya Raja Paku Alam Kaping …
Permaisuri Raja Paku Alam: Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy)
Selir Raja Paku Alam: Bendara Raden Ayu (BRAy) atau Raden Ayu (RAy)
Pewaris tahta Paku Alaman (putra mahkota): Bandara Pangeran Harya Suryadilaga
Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika masih muda: Gusti Bendara Raden Mas (GBRM)
Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri ketika sudah dewasa: Kanjeng Pangeran Harya (KPH)
Anak lelaki dari selir ketika masih muda: Raden Mas (RM)
Anak lelaki dari selir ketika sudah dewasa: Bendara Raden Harya (BRH)
Cucu lelaki dan keturunan lelaki sampai generasi ketiga dari garis pria: Raden Mas (RM)
Keturunan lelaki setelah generasi keempat lain dari garis pria: Raden
Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Bendara Raden Ajeng (GBRA)
Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Bendara Raden Ayu (GBRAy)
Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)

i. Gelar Mangkunagaran
Selanjutnya adalah Gelar yang dipakai di Praja Mangkunagaran di Surakarta

Penguasa Mangkunagaran: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Harya Mangku Negara Senapati ing Ayuda Kaping … (KGPAA)
Permaisuri Raja Mangkunagara: Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy)
Selir Raja Paku Mangkunagara: Bendara Raden Ayu (BRAy) atau Raden Ayu (RAy)
Pewaris tahta Mangkunagaran (putra mahkota): Pangeran Adipati Harya Prabu Prangwadana
Anak lelaki selain putra mahkota dari permaisuri: Gusti Raden Mas (GRM)
Anak lelaki dari selir: Bendara Raden Mas (RM)
Cucu lelaki dan keturunan lelaki sampai generasi ketiga dari garis pria: Raden Mas (RM)
Keturunan lelaki setelah generasi keempat lain dari garis pria: Raden
Anak perempuan dari permaisuri ketika belum dinikahkan: Gusti Raden Ajeng (GRA)
Anak perempuan dari permaisuri ketika sudah dinikahkan: Gusti Raden Ayu (GRAy)
Anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan: Bendara Raden Ajeng (BRA)
Anak perempuan dari selir ketika sudah dinikahkan: Bendara Raden Ayu (BRAy)
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sebelum dinikahkan: Raden Ajeng (RA)
Cucu perempuan dan keturunan perempuan lain dari garis pria, sesudah dinikahkan: Raden Ayu (RAy)

j. Gelar lain-lainnya
Selain beberapa gelar tersebut di atas, di lingkungan keraton sering juga dijumpai sebutan khusus seperti:

Sekarkedhaton (untuk menyebut putri sulung permaisuri)
Sekartaji (untuk putri kedua)
Candrakirana (untuk putri ketiga)
Putra tertua dari seluruh Garwa Ampeyan bergelar Bendara Raden Mas Gusti dan akan berubah menjadi Gusti Pangeran setelah diangkat menjadi pangeran.

Sedangkan putri tertua dari seluruh Garwa Ampeyan bergelar Bendoro Raden Ajeng Gusti dan akan berubah menjadi Pembayun setelah menikah.
Khusus untuk putri sulung (tertua) dari Garwa Ampéyan mendapat gelar Kanjeng Ratu.
Beberapa gelar yang diberikan/dianugerahkan/diturunkan baik oleh trah Kesultanan, Kasunanan, Pakualaman atau Mangkunegaran memiliki beberapa karakteristik khas yang terdiri dari gelar turunan (darah) dan istimewa.
Gelar-gelar yang telah anda baca di atas merupakan gelar-gelar turunan hanya sampai generasi ketujuh saja.
Untuk generasi selanjutnya (8 sampai …), bagi putra mendapatkan gelar Raden (R.) dan bagi putri gelarnya Rara (Rr.). Gelar tersebut berlaku sampai generasi ke berapapun dengan catatan berasal dari keturunan lelaki.
Dalam lingkup gelar kebangsawanan Mataram Islam, 4 praja nagari (Kesultanan, Kasunanan, Pakualaman, Mangkunegaraan) juga mengenal Gelar Istimewa.
Gelar-gelar ini dibedakan menjadi 2 macam, yakni dapat diteruskan pada generasi berikutnya baik putra maupun putri dengan syarat sepengetahuan pihak keraton dan yang tidak dapat diturunkan pada generasi berikutnya dengan alasan merupakan gelar jabatan.
Pada gelar istimewa yang dapat diturunkan, untuk keturunan dari lelaki dapat memperoleh gelar yang sama dengan generasi sebelumnya, khusus keturunan dari perempuan gelarnya akan diturunkan sesuai tingkatan gelar umum.
Jika tingkatan gelar keturunan dari perempuan habis maka keturunan berikutnya tidak mendaptkan gelar lagi.
Contoh gelar yang dapat diturunkan :
Putra :

Raden Mas (R.M.)
Raden (R.)
Raden Bagus (pernah digunakan dahulu: R.B.)
Raden Mas Ngabehi (R.MNg.)
Raden Ngabehi (R.Ng.)
Mas Ngabehi (M.Ng.)
Raden Panji (pernah digunakan dahulu : R.P.)
Mas / Mas Anom (merupakan gelar terakhir : ditulis lengkap)

Putri :

Raden Ayu (R.A.)
Rara (Rr.)
Raden Nganten (berlaku untuk 1-2 tingkat keturunan : R.Ngt.)
Mas Ayu
Nimas Ayu
Nimas / Putri / Ayu ((merupakan gelar terakhir : ditulis lengkap)

Perlu diperhatikan untuk poin ketiga dan seterusnya pada gelar putra & putri, gelar-gelar tersebut dapat diwisudakan pada generasi selanjutnya dengan beberapa pendapat :
1. jika keturunannya sudah dewasa, atau 2. jika sudah diketahui pihak keraton, atau 3. jika disetujui pihak keraton.
Polemik gelar itu masih simpang siur.
Namun bagi keturunan yang telah yakin dengan gelar yang disandang, hendaklah arif menggunakan gelar tersebut karena menyangkut harkat dan martabat generasi di atasnya.
Khusus untuk gelar putri apabila ada seorang putri dengan gelar RA. menikah dengan priyayi alit (masyarakat biasa) dan mempunyai anak putri maka gelar anaknya tersebut diturunkan menjadi Rr. dan seterusnya.
Contoh Gelar Istimewa karena Jabatan :
Biasa disandang oleh para Priyayi Anom, Adipati, Patih, Bupati, Wedana, Camat, Mantri dsb. (gelar ini dahulu disandangkan pada laki-laki, karena pemangku jabatan mayoritas adalah laki-laki, sedangkan istrinya juga mendapatkan gelar istimewa namun jarang)

Kanjeng Radèn Harya Tumenggung (KRHT)
Mas Radèn Harya Tumenggung (MRHT)
Kanjeng Radèn Mas Tumenggung (KRMT)
Radèn Mas Tumenggung (RMT)
Mas Tumenggung / Mas Adipati / Mas Anom Adipati
Kanjeng Mas Ayu Tumenggung
Mas Ayu Tumenggung
Nimas Ayu Tumenggung
Raden Ngabehi (RNg)
Radèn Ngantèn (RNgt)
Mas Ngabéi (MNg)
Mas Ayu

k. Gelar Kerajaan Kubu
Putra Mahkota/Pangeran :
Syarif (atau Sayyid) (nama pribadi) ibni al-Marhum Syarif (atau Sayyid) (nama bapaknya) Al-Idrus (nama marga/keluarga), Tuan Besar Kubu (aslinya: Yang di-Pertuan Besar).
Anggota laki-laki keluarga Kesultanan yang lain, keturunan pada garis Bapak:
Syarif (atau Sayyid) (nama pribadi) ibni Syarif (or Sayyid) (nama bapaknya) Al-Idrus (nama marga/keluarga).
Anggota wanita keluarga Kesultanan, keturunan pada garis bapak:
Syarifah (nama pribadi) binti Syarif (atau Sayyid) (nama bapaknya) Al-Idrus (nama marga/keluarga).


Nah, sekarang kita Ngobrol Bebas saja.
Masih tetep, ngomongin Gelar dan tetek bengek nya :
Gelar adalah awalan (prefiks) atau akhiran (sufiks) yang ditambahkan pada nama seseorang untuk menandakan penghormatan, jabatan resmi, atau kualifikasi akademis atau profesional.
1. Gelar akademik dan profesional

Akuntan
Dokter
Doktorandus / Doktoranda
Insinyur
Magister
MBA
Ph.D.
Profesor
Sarjana

2. Gelar dokter spesialis di Indonesia
- Dokter spesialis
Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu.
Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter pasca sarjana(spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis.
Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum.
- Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia
Pendidikan dokter spesialis di Indonesia dinamakan Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS yaitu program pendidikan untuk melatih seorang dokter umum untuk menjadi dokter spesialis tertentu.
Lama pendidikan ini bervariasi rata-rata 8 semester. Program ini baru dilakukan oleh beberapa fakultas kedokteran di universitas negeri yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan.
Dokter umum yang melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis disebut residen.
Di bawah ini adalah gelar-gelar dokter spesialis dan lama pendidikannya di Indonesia:

Sp.A – Spesialis Anak (8 Semester)
Sp.An – Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi (7 Semester)
Sp.And – Spesialis Andrologi (6 Semester)
Sp.B – Spesialis Bedah (10 Semester)
Sp.BA – Spesialis Bedah Anak (10 Semester)
Sp.BM – Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (dokter gigi)
Sp.BTKV – Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler (10 Semester)
Sp.BP – Spesialis Bedah Plastik (10 Semester)
Sp.BS – Spesialis Bedah Saraf (11 Semester)
Sp.EM – Spesialis Kedaruratan Medik (8 Semester)
Sp.F – Spesialis Kedokteran Forensik (6 Semester)
Sp.FK – Spesialis Farmakologi Klinik (6 Semeter)
Sp.JP – Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (10 Semester)
Sp.KFR – Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Sp.KG – Spesialis Konservasi Gigi (dokter gigi)
Sp.KGA – Spesialis Kedokteran Gigi Anak (dokter gigi)
Sp.KJ – Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri (8 Semester)
Sp.KK – Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin (7 Semester)
Sp.KN – Spesialis Kedokteran Nuklir (7 Semeter)
Sp.KO – Spesialis Kedokteran Olahraga (7 Semester)
Sp.M – Spesialis Mata (7 Semeter)
Sp.MK – Spesialis Mikrobiologi Klinik (6 Semester)
Sp.OG – Spesialis Obstetri & Ginekologi (kebidanan dan kandungan) (9 Semester)
Sp.Ok – Spesialis Kedokteran Okupasi (kerja) (6 Semester)
Sp.Onk.Rad – Spesialis Onkologi Radiasi (7 Semester)
Sp.Ort – Spesialis Ortodonsia (perawatan maloklusi) (dokter gigi)
Sp.OT – Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi (9 Semester)
Sp.P – Spesialis Paru (Pulmonologi) (7 Semester)
Sp.Perio – Spesialis Periodonsia (jaringan gusi dan penyangga gigi) (dokter gigi)
Sp.PA – Spesialis Patologi Anatomi (6 Semester)
Sp.PD – Spesialis Penyakit Dalam (9 Semester)
Sp.PK – Spesialis Patologi Klinik (8 Semester)
Sp.PM – Spesialis Penyakit Mulut (dokter gigi)
Sp.Pros – Spesialis Prostodonsia (restorasi rongga mulut) (dokter gigi)
Sp.Rad – Spesialis Radiologi (7 Semester)
Sp.RM – Spesialis Rehabilitasi Medik (8 Semester)
Sp.RKG – Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (dokter gigi)
Sp.S – Spesialis Saraf (8 Semeter)
Sp.THT-KL – Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher (8 Semeter)
Sp.U – Spesialis Urologi (10 Semester)
Sp.Ger – Spesialis Geriatri (sedang dikaji)

Sub-spesialis / konsultan
Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan.
Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 smester. Beberapa gelar yang ditambahkan:
(K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K) – artinya Spesialis Anak Konsultan

KFER – “Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi” (biasanya dimiliki oleh spesialis kebidanan)
KFM – “Konsultan Feto Maternal” (dimiliki oleh spesialis kebidanan-kandungan)
Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:
- FACC – “Fellow of the American College of Cardiologists”
- FACP – “Fellow of the American College of Physicians”
- FACS – “Fellow of the American College of Surgeons”, menandakan anggota dari “American College of Surgeons”
- FESC – “Fellow of the European Society of Cardiology”
- FICS – “Fellow Of the International College Of Surgeon”
- FIHA – “Fellows Indonesian Heart Association”
Tambahan gelar lainnya:
- DPM – “Doctor of Pediatric Medicine”
- FAAEM – “Fellow of the American Academy of Emergency Medicine”
- FAAFP – “Fellow of the American Academy of Family Physicians” spesialis di bidang “dokter keluarga”
- FACE – “Fellow of the American College of Endocrinology”
- FACEP – “Fellow of the American College of Emergency Physicians”
- FACFAS – “Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons”
- FACOG – “Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists”
- FCCP – “Fellow of the American College of Chest Physicians”
Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, diantaranya:
- Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
- Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
- Geriatri (Sp.PD-KGer)
- Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
- Hematologi – Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
- Hepatologi (Sp.PD-KH)
- Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
- Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)
- Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
- Pulmonologi (Sp.PD-KP)
- Reumatologi (Sp.PD-KR)
- Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI)

Terdapat 14 sub-spesialis ilmu kesehatan anak, antara lain:

Alergi Imunologi
Endokrinologi
Gastro-Hepatologi
Hematologi Onkologi
Infeksi & Pediatri Tropis
Kardiologi
Nefrologi
Neurologi
Nutrisi & Penyakit Metabolik
Pediatri Gawat Darurat
Pencitraan
Perinatologi
Respirologi
Tumbuh Kembang Ped. Sosial

Terdapat 9 sub-spesialis THT-KL, antara lain:

Otologi
Neurotologi
Rinologi
Laringo-Faringologi
Onkologi Kepala Leher
Plastik Rekonstruksi
Bronkoesofagologi
Alergi Imunologi
THT Komunitas

Sub-spesialis dalam bidang anestesiologi dan reanimasi, diantaranya:

Perawatan Intensif/ICU (Sp.An-KIC)
Anestesi Bedah Jantung, torax dan kardiovaskuler
Klinik nyeri
Regional analgesi
Anestesi bedah saraf
Anestesi pediatrik
Anestesi bedah umum

Sub-spesialis dalam bidang kulit dan kelamin, antara lain:

Infeksi Menular Seksual,
Herpes,
Dermatosis,
Bedah Kulit.

Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain:

Bedah Digestif (SpB.KBD)
Bedah Onkologi (SpB(K)Onk)
Bedah Plastik
Bedah Anak
Bedah Vaskuler
Bedah Toraks dan Kardiovaskuler
Bedah Urologi
Bedah Saraf
Bedah Ortopedi dan Traumatologi
Bedah Umum

Sub-spesialis dalam Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi (Paru) , antara lain:

Infeksi
Onkologi Toraks
Asma dan PPOK
Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas
Faal Paru Klinik
Paru Kerja dan Lingkungan
Imunologik klinik

Gelar Magister

M.Kes – Magister Kesehatan
M.Ked – Magister Kedokteran
M.Pd.Ked – Magister Pendidikan Kedokteran
M.Kesja – Magister Kesehatan Kerja
MMR – Magister Manajemen Rumahsakit
MARS – Magister Administrasi Rumah Sakit
MKK – Magister Kedokteran Kerja
MKK – Magister Kedokteran Klinik

TAMBAHAN INFORMASI :
Perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan spesialis.
Di Indonesia, hingga sekarang terdapat sedikitnya 13 perguruan tinggi yang menyediakan program pendidikan dokter spesialis, yakni:

Universitas Sumatera Utara, Medan
Universitas Andalas, Padang
Universitas Sriwijaya, Palembang
Universitas Indonesia, Jakarta
Universitas Padjajaran, Bandung
Universitas Diponegoro, Semarang
Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Universitas Airlangga, Surabaya
Universitas Brawijaya, Malang
Universitas Udayana, Denpasar
Universitas Sam Ratulangi, Manado
Universitas Hasanuddin, Makassar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT LAMAHOLOT

END OF THE SPEAR