Tegar Menghadapi Masalah
Tulisan ini aku dedikasikan untuk
saudara-saudariku yang sedang mengalami semacam perasaan kehilangan, sedih, dan
kesepian mungkin yang lagi galau, patah hati, atau yang sedang mengalami
pergumulan dalam dirinya.
Beberapa
waktu lalu saya sempat ngumpul bareng my
sister (teman yg udah kaya saudaraku) . ya waktu itu niat awalnya ngumpul buat
nyari suasana gembira guna melepas segala beban pikiran. Pas lagi ngumpul kita sempat sharing tentang beberapa masalah dan
beban pikiran di hadapi belakangan ini. Ngiris juga si dengar cerita dan kisah
mereka. Kepengen banget bantu ngurangi
perasaan yang mereka rasakan, tapi kayanya sulit. Ya… mungkin aku Cuma bisa
bantu mereka dengan berdoa semoga masalah mereka cepat kelar, semoga Tuhan
membantu mereka. Selain itu mungkin sebuah cerita di bawa ini bisa membantu
mereka untuk tetap tegar dalam menghadapi cobaan dari Sang Pencipta.
Doa Untuk
Tegar Menghadapi Masalah
Suatu ketika, ada seorang anak
yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah
siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan
mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan
sendiri,sebab memang begitulah peraturannya.
Ada seorang
anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang
masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tak sempurna.
Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil
lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana
dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah
yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab,
mobil itu buatan tangannya sendiri.
Tibalah saat
yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap
di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur
lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan
itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya. Namun, sesaat
kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak
berkomat-kamit seperti sedang berdoa.
Matanya
terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia
berkata, "Ya, aku siap!". Dor!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu
hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun
meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan
mobilnya masing-masing.
"Ayo..ayo...
cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang
harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan... Mark-lah
pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan
berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."
Saat
pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu
diserahkan, ketua panitia bertanya.
"Hai
jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?"
Mark terdiam.
"Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark. Ia lalu
melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk
menolongku mengalahkan orang lain, aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku
tak menangis, jika aku kalah."
Semua hadirin
terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan
yang memenuhi ruangan.
My sister n
my brother, sepertinya Mark, lebih bijaksanaan
dari kita semua. Mark, tidaklah bermohon
pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk
meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak
meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan
menyakiti yang lainnya.
Namun, Mark,
bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia
berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa
bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan
untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta
Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang
dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau
setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata.
Padahal,
bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?
Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan
kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan
yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan
untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah.
So My
sister n bro…, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian. Berdoalah
agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu ujian tersebut.
mantap bro..smg jd kekuatan buat kita semua..dan percaya bhwa kita punya Tuhan yg lbh bsr dr masalah yg kita hadapi..
BalasHapus